Beralih ke Konsumsi Produk Ramah Lingkungan Demi Selamatkan Bumi



  Kesejahteraan lingkungan selalu menjadi isu yang tak pernah selesai untuk dibahas. Bukannya tidak adanya solusi, permasalahan utamanya adalah masih banyak yang masih belum sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan hanya menunggu orang lain beraksi duluan. Limbah menjadi salah satu penyebab buruk pada lingkungan jika tidak diolah dengan baik. Lebih dari 11.600 ton sampah botol plastik di Indonesia tak punya arah, menunggu ratusan tahun untuk terurai dan menyatu dengan tanah. Walaupun diatur dalam hukum, kelestarian lingkungan di sektor ekonomi dan industri bukan semata-mata dibebankan hanya kepada pemerintah. Seperti halnya memproduksi, masing-masing dari kita memiliki andil untuk mengolah sampah sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan. Perbuatan kecil yang disepelekan bisa berakibat besar bagi bumi. Jika selama ini kita berfikir masih banyak orang yang peduli, bisa jadi 8 miliar individu lainnya beranggapan sama. Lantas, siapa yang mau disalahkan ketika bencana satu persatu menimpa?
   Dikutip dari perkataan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) Dr. Wisnu Wibowo, terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat selama work from home (WFH). Selama pandemi Covid-19, perilaku konsumsi masyarakat Indonesia tercatat kian meningkat diduga karena mudahnya akses jual-beli online yang mendukung pembelian barang di luar kewajaran serta kebutuhan. Bagi pembeli dan penjual, hal ini justru mendatangkan kesenangan dan keuntungan. Namun bagi lingkungan, tindakan konsumtif ini bisa jadi malah menjadi pemicu utama kerusakan lantaran adanya produksi dan konsumsi yang berlebihan. Belum terlambat untuk mengubah setiap perilaku dan aktivitas kita menjadi lebih bijak demi alam. Berikut, Zilingo telah merangkum beberapa tindakan mudah yang bisa mendatangkan perubahan besar untuk lingkungan yang lebih baik.

Meminimalisir Penggunaan Energi


  Dalam melakukan aktivitas setiap harinya, ada peran energi di belakangnya. Umumnya, energi terbagi ke dalam dua jenis: energi terbarukan dan energi tak terbarukan. Energi terbarukan adalah jenis energi yang diperoleh dari alam dan tak akan pernah habis karena adanya proses alam yang berkelanjutan, contoh dari energi ini adalah sinar matahari, angin, dan gelombang laut. Sementara energi tak terbarukan adalah energi terbatas yang pembentukannya membutuhkan ratusan tahun, seperti contohnya minyak bumi, batu bara, gas alam dan lainnya. Meskipun energi terbarukan terlihat seperti sumber energi alternatif yang dapat digunakan sepuasnya, kita tetap harus memakainya dengan bijak demi keseimbangan alam serta lingkungan.

Menggunakan Produk Sustainable

  Sustainable dalam bahasa Indonesia artinya ‘berkelanjutan’. Yang dimaksud produk sustainable adalah jenis produk berkualitas tinggi yang awet dan dapat digunakan berulang kali, sehingga meminimalisir limbah bekas pemakaian. Sedotan silikon dan tas belanja ramah lingkungan merupakan contoh produk sustainable yang sekarang mudah ditemukan. Gentingnya isu tentang lingkungan saat ini seakan menggerakkan kesadaran konsumen dan pelaku bisnis sektor lainnya untuk menciptakan berbagai produk sustainable yang dapat digunakan, salah satunya produk fashion.
Tergerak melihat timbunan sampah botol plastik di Indonesia yang mengancam keseimbangan alam, 180 Degrees mengajak konsumen tingkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan dengan memperkenalkan koleksi pakaian terbaru mereka yang mengusung konsep sustainable. Tak hanya model dan desainnya yang keren, 180 Degrees menjamin semua item dalam koleksi ini dibuat khusus dari 65% polyester hasil daur ulang yang ramah lingkungan. Pada prosesnya, kumpulan botol plastik bekas dikumpulkan untuk kemudian dijadikan serpihan. Serpihan kecil botol plastik nantinya dipintal menjadi serat kain dan benang guna dijahit menjadi pakaian siap pakai. Walaupun terkesan rumit dan panjang, 180 Degrees menjamin semua pakaian koleksi sustainable miliknya diproses dengan standar internasional yang tentunya ramah bagi lingkungan. “Pakai sekali, gunakan selamanya” ajak 180 Degrees di salah satu postingan Instagramnya. Dengan koleksi hasil daur ulangnya, 180 Degrees berharap agar semakin banyak individu yang sadar pentingnya memelihara alam dan bertanggung jawab untuk menjaganya lewat berbagai aspek kehidupan, salah satunya lewat cara berpakaian. “(Meskipun) yang satu ini terbuat dari sampah plastik, tapi tidak menurunkan kualitas (produk). Kelembutan dan kenyamanan adalah prioritas kami”, klaim 180 Degrees.

Komentar